Tim Dota Liquid Menjadi Salah Satu Juara Aegis Of The Immortal 2017
Tim Dota Liquid Menjadi Salah Satu Juara Aegis Of The Immortal 2017 dan dapat dikatakan sebagai tim terbaik dan terkuat dota yang pernah dibentuk.
abadiplay , Setelah hasil mengecewakan pada The Internasional 2014 dan absen pada tahun 2015. Tim Liquid kembali ke kancah Dota dengan merekrut tim 5Jungz yang berisikan KuroKy, JerAx, MinD_Control, MATUMBAMAN, dan FATA-.
Tim Liquid menghadapi ujian pertama dengan mengikuti kualifikasi The Frankfurt Major 2015 wilayah Eropa. Akan tetapi mereka gagal meraihnya dengan dikalahkan oleh The Alliance 1-2 pada Lower Bracket. Nanyang Dota 2 Championship adalah turnamen LAN pertama yang diikuti mereka sebulan kemudian. Pada bulan yang sama mereka juga mendapatkan hasil yang memuaskan pada even Premier dengan meraih posisi 3 pada World Cyber Arena 2015. Dua bulan kemudian mereka akhirnya berhasil meraih juara pada even Liga Dota 2 Champions musim ke-6. Mereka juga berhasil meraih kejuaraan LAN pertama mereka di The Defense musim ke-5 di German dengan mengalahkan juara The Frankfurt Major Champions, OG, di babak final. Dengan hasil yang diraih membuat mereka berada pada jalur yang bagus untuk bisa lolos ke The International 2016.
Kesuksesan TL terus berlanjut hingga The Shanghai Major pada Maret 2016 dimana mereka posisi ke-2 dengan kalah dari tim Secret. Mereka juga berhasil meraih posisi ke-2 pada ESL One Manila dimana mereka kalah dari Wings Gaming di babak final. Akhir pada EPICENTER di Moscow mereka berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Newbee 3-2. Kembali ke Manila untuk The Manila Major mereka kembali harus meraih posisi ke-2 dengan dikalahkan oleh OG 3-2 di final. Dengan hasil tersebut maka Tim Liquid berhak mendapatkan undangan langsung ke The International 2016.
Tim Liquid Setelah Kejuaraan The International 2016 atau TI6
Setelah hasil buruk pada TI6, musim 2016-2017 dimulai dengan awal yang buruk untuk organisasi. Dimana FATA- memutuskan istirahat dari Dota 2 dan JeraX meninggalkan organisasi untuk pindah ke OG. Pada akhirnya mereka mendapatkan Miracle- dan BuLba yang bergabung pada 16 September. Namun tim ini gagal mendapatkan sukses setelah gagal lolos ke Boston Major. Dengan beberapa kompetisi yang mengecewakan tim terpaksa non-aktifkan BuLba dan menemukan GH sebagai penggantinya.
Dengan masuknya GH membuat tim kembali menjadi tim juara dengan berhasil menyabet DreamLeague musim 6 pada November 2016. GH secara resmi menggantikan BuLba pada 2 Januari 2017. Hasil yang memuaskan terus diraih dengan berhasil meraih tempat di Dota 2 Asia Championships 2017 dan StarSeries musim 3 (dimenangkan pada bulan Februari).
Walaupun gagal di DAC 2017 setelah kalah dari tim Faceless. Tim Liquid sendiri mendapatkan undangan langsung ke Kiev Major dan berhasil meraih posisi 5-8 pada even tersebut setelah dari Invictus Gaming di babak ke-2.
Persiapan Tim Dota Liquid Sebelum The International 2017
Setelah Kiev Major maka sekarang fokus dari tim adalah The International 2017. Hanya ada beberapa peluang yang tersedia agar tim bisa langsung lolos ke The International. Pada kualifikasi DreamLeague musim 7 mereka berhasil lolos ke babak utama dengan meraih posisi ke-2 dibelakang tim Secret. Mereka juga berhasil meraih juara pada StarLadder i-Leaggue Invitational #2 dengan mengalahkan wakil asia TNC Pro Team 3-2 di final. Pada akhirnya tim Liquid berhasil mempertahankan gelar juara EPICENTER di Moscow dengan mengalahkan EG di final dengan skor 3-1.
Dengan memenangkan 2 kejuaraan Lan dan berhasil lolos ke kualifikasi LAN berikutnya membuat tim Liquid berhasil lolos langsung ke TI7.
Tim Liquid Menjadi Juara The International 2017
Tim Liquid datang sebagai salah satu favorit juara The International 2017. Pada babak grup tim Liquid bergabung dengan beberapa favorit juara seperti Evil Geniuses, LGD Gaming dan Tim Secret. Setelah beberapa laju yang meyakin dengan mengalahkan tim lainnya mereka berada pada posisi sama dengan LGD Gaming untuk posisi pertama grup. Dimana mereka berhasil memenangkannya dan berhak memilih lawan dari grup B antara Virtus.Pro atau Invictus Gaming.
Dengan memilih Invictus Gaming sebagai lawan mereka sepertinya menjadi kesalahan yang fatal bagi tim Liquid. Tim Liquid gagal mengalahkan Invictus Gaming dan harus turun ke Lower Bracket setelah kalah 1-2. Pada babak eliminasi di Lower Bracket tim Liquid berturut-turut harus menghadapi tim Secret salah satu kandidat juara. Setelah kalah pada ronde 1 pada format Best of 3, tim Liquid berhasil memenangkan 2 ronde selanjutnya untuk melaju ke babak berikutnya. Pada babak berikut mereka tidak menemukan perlawanan berarti dari sang kuda hitam Tim Empire. Setelah itu mereka ditunggu oleh kandidat juara lainnya Virtus.Pro dan LGD Gaming untuk melaju ke final Lower Bracket menghadapi LGD.Forever Young. Pertandingan tim Liquid menghadapi Virtus.Pro dan LFY dikatakan sebagai salah satu pertandingan dota terbaik pada kejuaraan tersebut.
Pada babak Grand Final mereka sudah ditunggu oleh Newbee dimana rekor pertemuaan mereka menjadikan tim Liquid lebih difavoritkan. Dan hal itu benar terjadi dengan tim Liquid membuat sejarah The International dengan berhasil menang 3-0 langsung di Grand Final dimana hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan kemenangan ini membuat tradisi The Internasional terjaga dimana tim timur dan barat selalu silih berganti menjadi juara.